BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi
mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Komunikasi merupakan medium penting bagi pembentukan atau pengembangan
pribadi untuk kontak sosial. Melalui komunikasi seseorang tumbuh dan
belajar, menemukan pribadi kita dan orang lain, kita bergaul,
bersahabat, bermusuhan, mencintai atau mengasihi orang lain, membenci
orang lain dan sebagainya.
Secara
sederhana komunikasi dapat dirumuskan sebagai proses pengoperan isi
pesan berupa lambang-Iambang dari komunikator kepada komunikan. Apabila
seseorang berbicara dan temannya tidak mendengarkan dia, maka di sini
tidak ada pembagian dan tidak ada komunikasi. Apabila orang pertarna
menulis dalam bahasa Inggris dan orang kedua tidak dapat membaca bahasa
Inggris, maka tidak ada pembagian dan tidak ada komunikasi.
Pada
dasarnya komunikasi tidak hanya berupa memberitahukan dan mendengarkan
saja. Komunikasi harus mengandung pembagian ide, pikiran, fakta atau
pendapat.
B. Tujuan Penulisan
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang
Komunikasi Antar Pribadi dan untuk memperdalam pengetahuan kita terutama
mahasiswa Ilmu Komunikasi.
C. Rumusan Masalah
1. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
2. Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi
3. Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi
4. Ciri-ciri Komunikasi Antar Pribadi
5. Unsur Pokok Komunikasi Antar Pribadi
6. Prinsip Komunikasi Antar Pribadi
7. Hal-hal yang Mempengaruhi Komunikasi Antar Pribadi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi mungkin bisa diartikan sebagai komunikasi antar individu.
Ada terdapat banyak definisi mengenai komunikasi antar pribadi, dari
sumber ada beberapa definisi komunikasi antar pribadi menurut para ahli,
antara lain :
1. Menurut Little John, komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara individu-individu.
2. Menurut Hardjana, Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) adalah interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima dapat menanggapi secara langsung pula.
3. Menurut wiryanto, komunikasi
antar pribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap
muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada
kerumunan orang.
4. De
Vito mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman
pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang yang lain, atau
sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang berlangsung.
Berdasarkan
pengertian beberapa ahli di atas kami menyimpulkan bahwa komunikasi
antarpribadi adalah komunikasi timbal balik yang disampaikan oleh
pengirim kepada penerima melalui media tertentu dan menimbulkan efek.
B. Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi
Menurut Judi C. Pearson, karakteristik komunikasi antar pribadi adalah :
1. Komunikasi
antar pribadi dimulai dengan diri pribadi (self). Berbagai persepsi
komunikasi yang menyangkut pemaknaan berpusat pada diri kita, artinya
dipengaruhi oleh pengalaman dan pengamatan kita.
2. Komunikasi
antar pribadi bersifat transaksional. Anggapan ini mengacu pada
pihak-pihak yang berkomunikasi secara serempak dan bersifat sejajar,
menyampaikan dan menerima pesan.
3. Komunikasi
antar pribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi.
Artinya isi pesan dipengaruhi oleh hubungan antar pihak yang
berkomunikasi.
4. Komunikasi antar pribadi mensyaratkan kedekatan fisik antar pihak yang berkomunikasi.
5. Komunikasi antar pribadi melibatkan pihak-pihak yang saling bergantung satu sama lainnya dalam proses komunikasi.
6. Komunikasi
antar pribadi tidak dapat diubah maupun diulang. Jika kita salah
mengucapkan sesuatu pada pasangan maka tidak dapat diubah. Bisa
memaafkan tapi tidak bisa melupakan atau menghapus yang sudah dikatakan.
7. Komunikasi
antar pribadi berlangsung antar dua individu, karenanya pemahaman
komunikasi dan hubungan antar pribadi menempatkan pemahaman mengenai
komunikasi dalam proses psikologis. Setiap individu dalam tindakan
komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap hubungan
dimana dia terlibat di dalamnya.
C. Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi
Tiga pendekatan utama tentang pemikiran komunikasi antar pribadi berdasarkan:
Bittner (1985:10) menerangkan bahwa Komunikasi Antar Pribadi berlangsung, bila pengirim menyampaikan informasi berupa kata-kata kepada penerima dengan menggunakan medium suara manusia (human voice).
Menurut Barnlund (dikutip dalam Alo Liliweri: 1991), ciri-ciri mengenali Komunikasi Antar Pribadi sebagai berikut:
1. Bersifat spontan.
2. Tidak berstruktur.
3. Kebetulan.
4. Tidak mengejar tujuan yang direncanakan.
5. Identitas keanggotaan tidak jelas.
6. Terjadi sambil lalu.
Hubungan diadik mengartikan Komunikasi Antar Pribadi sebagai komunikasi yang berlangsung antara dua orang yang mempunyai hubungan mantap dan jelas.
Untuk memahami perilaku seseorang, harus mengikutsertakan paling tidak dua orang peserta dalam situasi bersama (Laing, Phillipson, dan Lee (1991:117).
Trenholm dan Jensen (1995:26) mendefinisikan Komunikasi Antar Pribadi sebagai komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka (komunikasi diadik). Sifat komunikasi ini adalah:
1. Spontan dan informal.
2. Saling menerima feedback secara maksimal.
3. Partisipan berperan fleksibel.
3. Pengembangan
Komunikasi antar pribadi dapat dilihat dari dua sisi sebagai perkembangan dari komunikasi impersonal dan komunikasi pribadi atau intim. Oleh karena itu, derajat komunikasi antar pribadi berpengaruh terhadap keluasan dan kedalaman informasi sehingga merubah sikap.
Pendapat Berald Miller dan M. Steinberg (1998: 274), pandangan developmental tentang semakin banyak komunikator mengetahui satu sama lain, maka semakin banyak karakter antar pribadi yang terbawa dalam komunikasi tersebut.
Edna Rogers (2002: 1), mengemukakan pendekatan hubungan dalam menganalisis proses komunikasi antar pribadi mengasumsikan bahwa komunikasi antar pribadi membentuk struktur sosial yang diciptakan melalui proses komunikasi.
D. Ciri-ciri Komunikasi Antar Pribadi
Menurut de Vito dalam Tamsil (2005:30), ciri-ciri komunikasi antar pribadi antara lain :
1. Keterbukaan (Opennes)
Sikap
keterbukaan paling tidak menunjuk pada dua aspek dalam komunikasi
antarpribadi. Pertama, kita harus terbuka pada orang lain yang
berinteraksi dengan kita, yang penting adalah adanya kemauan untuk
membuka diri pada masalah-masalah yang umum, agar orang lain mampu
mengetahui pendapat, gagasan, atau pikiran kita sehingga komunikasi akan
mudah dilakukan.
Kedua,
dari keterbukaan menunjuk pada kemauan kita untuk memberikan tanggapan
terhadap orang lain secara jujur dan terus terang terhadap segala
sesuatu yang dikatakannya.
2. Positif (Positiveness)
Memiliki perilaku positif yakni berpikir positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
3. Kesamaan (Equality)
Keefektifan
komunikasi antarpribadi juga ditentukan oleh kesamaan-kesamaan yang
dimiliki pelakunya. Seperti nilai, sikap, watak, perilaku, kebiasaan,
pengalaman, dan sebagainya.
4. Empati (Empathy)
Empati
adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya pada posisi atau
peranan orang lain. dalam arti bahwa seseorang secara emosional maupun
intelektual mampu memahami apa yang dirasakan dan dialami orang lain.
5. Dukungan (Supportiveness)
Komunikasi
antarpribadi akan efektif bila dalam diri seseorang ada perilaku
supportif. Maksudnya satu dengan yang lainnya saling memberikan dukungan
terhadap pesan yang disampaikan.
E. Unsur Pokok Komunikasi Antar Pribadi
Dalam komunikasi antar pribadi terdapat lima unsur pokok, yaitu :
1. Pengirim pesan atau komunikator adalah individu yang menyampaikan pesan kepada penerima pesan atau informasi.
2. Penerima pesan atau komunkan adalah individu yang menerima pesan yang dikirim oleh pengirim pesan atau informasi.
3. Pesan adalah hal/sesuatu yang disampaiakan oleh komunikator kepada komunikan.
4. Media adalah perantara atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima.
5. Efek adalah akibat yang ditimbulkan dari pesan berupa respon atau tanggapan.
F. Prinsip Komunikasi Antar Pribadi
1. Komunikasi adalah Paket Isyarat
Perilaku
komunikasi, apakah ini melibatkan pesan verbal, isyarat tubuh, atau
kombinasi dari keduanya, biasanya terjadi dalam “paket”. Biasanya,
perilaku verbal dan nonverbal saling memperkuat dan mendukung. Semua
bagian dari sistem pesan biasanya bekerja bersama-sama untuk
mengkomunikasikan makna tertentu.
2. Komunikasi adalah Proses Penyesuaian
Komunikasi
hanya dapat terjadi bila para komunikatornya menggunakan sistem isyarat
yang sama. Ini jelas kelihatan pada orang-orang yang menggunakan bahasa
berbeda. Anda tidak akan bisa berkomunikasi dengan orang lain jika
sistem bahasa anda berbeda. Tetapi, prinsip ini menjadi sangat relevan
bila kita menyadari bahwa tidak ada dua orang yang menggunakan sistem
isyarat yang persis sama. Orang tua dan anak, misalnya, bukan hanya
memiliki perbedaan kata yang berbeda, melainkan juga mempunyai arti yang
berbeda untuk istilah yang mereka gunakan.
3. Komunikasi Mencakup Dimensi Isi Dan Hubungan
Komunikasi,
setidak-tidaknya sampai batas tertentu, berkaitan dengan dunia nyata
atau sesuatu yang berada di luar (bersifat ekstern bagi) pembicara dan
pendengar. Tetapi, sekaligus, komunikasi juga menyangkut hubungan di
antara kedua pihak. Sebagai contoh, seorang atasan mungkin berkata
kepada bawahannya, “Datanglah ke ruang saya setelah rapat ini.” Pesan
sederhana ini mempunyai aspek isi (kandungan, atau content) dan aspek
hubungan (relational).
4. Komunikasi Melibatkan Transaksi Simetris dan Komplementer
Hubungan
dapat berbentuk simetris atau komplementer. Dalam hubungan simetris dua
orang saling bercermin pada perilaku lainnya. Perilaku satu orang
tercermin pada perilaku yang lainnya. Jika salah seorang mengangguk,
yang lain mengangguk, jika yang satu menampakkan rasa cemburu, yang lain
memperlihatkan rasa cemburu; jika yang satu pasif, yang lain pasif.
Hubungan ini bersifat setara (sebanding), dengan penekanan pada
meminimalkan perbedaan di antara kedua orang yang bersangkutan.
5. Rangkaian Komunikasi Dipunkuasi
Peristiwa
komunikasi merupakan transaksi yang kontinyu. Tidak ada awal dan akhir
yang jelas. Sebagai pemeran serta atau sebagai pengamat tindak
komunikasi, kita membagi proses kontinyu dan berputar ini ke dalam sebab
dan akibat, atau ke dalam stimulus dan tanggapan. Artinya, kita
mensegmentasikan arus kontinyu komunikasi ini ke dalam potongan-potongan
yang lebih kecil. Kita menamai beberapa di antaranya sebagai sebab atau
stimulus dan lainnya sebagai efek atau tanggapan.
G. Hal-hal yang Mempengaruhi Komunikasi Antar Pribadi
Menurut Jalaludin Rakhmat, bahwa komunikasi antar pribadi dipengaruhi oleh persepsi interpersonal, konsep diri, atraksi interpersonal, dan hubungan interpersonal.
1. Persepsi interpersonal
Persepsi
adalah memberikan makna pada stimuli inderawi, atau menafsirkan
informasi inderawi. Persepi interpersonal adalah memberikan makna
terhadap stimuli inderawi yang berasal dari seseorang (komunikan),
yang berupa pesan verbal dan nonverbal. Kecermatan dalam persepsi
interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi, seorang
peserta komunikasi yang salah memberi makna terhadap pesan akan
mengakibat kegagalan komunikasi.
2. Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri yang positif, ditandai dengan lima hal, yaitu:
a. Yakin akan kemampuan mengatasi masalah
b. Merasa stara dengan orang lain
c. Menerima pujian tanpa rasa malu
d. Menyadari,
bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku
yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat
e. Mampu
memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek
kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubah. Konsep diri
merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi antarpribadi,
yaitu:
ü Nubuat
yang dipenuhi sendiri. Karena setiap orang bertingkah laku sedapat
mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila seseorang mahasiswa
menganggap dirinya sebagai orang yang rajin, ia akan berusaha menghadiri
kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik, mempelajari materi
kuliah dengan sungguh-sungguh, sehingga memperoleh nilai akademis yang
baik.
ü Membuka
diri. Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan komunikasi, dan
pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan
pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi
dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita,
kita akan lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan
baru.
ü Percaya
diri. Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal sebagai
communication apprehension. Orang yang aprehensif dalam komunikasi
disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Untuk menumbuhkan percaya
diri, menumbuhkan konsep diri yang sehat menjadi perlu.
ü Selektivitas.
Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri
mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia membuka diri (terpaan
selektif), bagaimana kita mempersepsi pesan (persepsi selektif), dan apa
yang kita ingat (ingatan selektif). Selain itu konsep diri juga
berpengaruh dalam penyandian pesan (penyandian selektif).
3. Atraksi interpersonal
Atraksi
interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya
tarik seseorang. Komunkasi antarpribadi dipengaruhi atraksi
interpersonal dalam hal:
a. Penafsiran
pesan dan penilaian. Pendapat dan penilaian kita terhadap orang lain
tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional, kita juga makhluk
emosional. Karena itu, ketika kita menyenangi seseorang, kita juga
cenderung melihat segala hal yang berkaitan dengan dia secara positif.
Sebaliknya, jika membencinya, kita cenderung melihat karakteristiknya
secara negatif.
b. Efektivitas
komunikasi. Komunikasi antarpribadi dinyatakan efektif bila pertemuan
komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila kita
berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan kita, kita
akan gembira dan terbuka. Bila berkumpul dengan denganorang-orang yang
kita benci akan membuat kita tegang, resah, dan tidak enak. Kita akan
menutup diri dan menghindari komunikasi.
4. Hubungan interpersonal
Hubungan
interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara seseorang dengan
orang lain. Hubungan interpersonal yang baik akan menumbuhkan derajad
keterbukaan orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat persepsinya
tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif
komunikasi yang berlangsung di antara peserta komunikasi. Miller (1976)
dalam Explorations in Interpersonal Communication, menyatakan bahwa
”Memahami proses komunikasi interpersonal menuntut hubungan simbiosis
antara komunikasi dan perkembangan relasional, dan pada gilirannya
(secara serentak), perkembangan relasional mempengaruhi sifat komunikasi
antara pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut.”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi
antarpribadi adalah komunikasi timbal balik yang disampaikan oleh
pengirim kepada penerima melalui media tertentu dan menimbulkan efek.
Komunikasi
antar pribadi berlangsung antara dua individu, karenanya pemahaman
komunikasi dan hubungan antar pribadi menempatkan pemahaman mengenai
komunikasi sebagai proses psikologis. Setiap individu dalam tindakan
komunikasi memiliki pemahaman dan makna pribadi terhadap setiap hubungan
dimana dia terlibat di dalamnya.
B. Saran
Komunikasi
antar pribadi bukanlah suatu hal yang sederhana, dan seorang
komunikator harus memiliki kemampuan yang memadai untuk dapat
berkomunikasi dengan baik agar dapat menyampaikan makna yang sebenarnya
dari pesan yang disampaikan dan dapat mempengaruhi orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
1. Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
2. Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.
3.Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Belmont, California: Wadsworth Publishing Company.
sumber : http://borongmkz.blogspot.com/2012/05/makalah-pengatar-ilmu-komunikasi.html